Setu
jatijajar
Setu
jatijajar merupakan tempat wisata di daerah jatijajar . dahulu setu jatijajr
berasal dari kata Rawa kutu ( merupakan
tempat yang dahulu di buat mandi dan setelah mandi maka akan berkutu )
Rawa
badak ( belum di ketahui asal nama ini)
Di
ujung tepi setu jatijajar terdapat
sebuah mushola yang di sebut petilasan atau saksi bisu dari perjuangan Islam dimulai adalah Situ atau Setu Jatijajar. Berada di Kecamatan Tapos, Kota Depok Jawa Barat. Daerah yang dekat dengan Depok, Cibinong dan Bogor.
Raden Panji Wanayasa menjadi ulama di Jatijajar, anaknya Raden Santri Bethot, menjadi panglima pasukan sandi kerajaan Banten, gugur di terbaring disisi situ atau setu Jatijajar. Terdapat cerita konon kuda dan keretanya masih sering terlihat berjalan dikeliling Situ atau Setu Jatijajar.
Konon sejak jaman dahulu tempai ini di sebut dengan kramat . menurut saksi warga yang berada di setu mushola tersebut telah berenovasi 3 kali. Itulah bagian ujung setu jatijajar
di Situ Jatijajar ini terdapat untuk bermain air “bebek-bebekan” untuk permainan murah meriah dengan harga 10rb saja sudah dapat menaiki permainan tersebut dan mengayuh mengelilingi Situ. Terdapat rumah makan, dan warung-warung kecil.
Di dalam Situ Jatijajar juga terdapat hutan, hutan ini berisi berbagai macam jenis pohon dan keterangan sudah berapa lama pohon itu berdiri, terdapat juga pohon salak, tempat duduk untuk beristirahat, jalanan yang rapih dan gubuk yang berada di tengah-tengah hutan. Tadinya hutan ini bersih dan rapih, namun karena banyak pengunjung yang tidak menaati peraturan hutan ini jadi tidak terawat dan kurang rapih, tidak seperti pertama kali hutan ini di buka untuk umum.